latar belakang DBD


Direktorat Jendral Pemberantasan  Penyakit Menular dan Penyehatan lingkungan Pemukiman (PPM dan PLP) menggalakan upaya-upaya untuk mencegah dan memberantas penyakit menular. Usaha-usaha yang dilakukan antara lain : sanitasi perumahan, pengendalian vektor dan binatang pengganggu. Pengendalian vektor dan serangga pengganggu mempunyai tujuan untuk menurunkan kepadatan populasi vektor hingga tingkat yang tidak membahayakan masyakarat. Salah satu upaya pengendalian dan pemberantasan serangga pengganggu adalah pengendalian nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue (DBD).
 Pemberantasan penyakit DBD dapat dilakukan berbagai macam cara. Pemberantasan tersebut antara lain : mematikan salah satu mata rantai siklus hidup dan mencegah terjadinya reproduksi (membuat mandul) pada serangga sasaran.
 Pemberantasan  penyakit DBD dengan menghambat  siklus hidup nyamuk Aedes aegypti adalah penggunaan insektisida (larvasida). Pencegahan dan pengendalian dengan cara ini merupakan cara yang umum dipakai oleh masyarakat.
Penggunaan larvasida, perlu diperhatikan untuk  mencegah terjadinya resistensi pada serangga sasaran. Sejak tahun 1973 hingga tahun 2000, penduduk kota yogyakarta menggunakan abate (temephos 1 %) dalam usaha pemberantasan penyakit DBD. Pemberantasan  telah dilaksanakan secara luas, khususnya di daerah-daerah yang endemis DBD. Cara pemberantasannya adalah dengan membubuhkan Abate (temephos 1 %)  pada semua tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, drum dan plastik.
 Berdasarkan laporan WHO (1978) menyatakan bahwa larva Ae. aegypti telah mengalami resistensi terhadap temephos 1% yang digunakan untuk memberantas penyakit DBD. Oleh karena itu awal tahun 2001, temephos 1 % diganti dengan Sumilarv 0,5 G (pyriproxyfen 0,5%) (Amru,Munif.,1997).
 Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2009 kasus DBD mencapai 189 kasus. Daerah yang tercatat sebagai daerah endemis yang salah satunya di wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen memiliki yang  kasus DBD sebanyak 3 kasus positif DBD.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada  wilayah kerja Puskesmas Gedongtengen meliputi 2 kelurahan. Kasus DBD yang tercacat pada tahun 2006 mencapai 33 kasus, tahun 2007 mencapai 23 kasus,  pada tahun 2008 - 2009 sebanyak 14 kasus. Dengan demikian, kasus di Puskesmas gedotengen menurun, namun masih terdapat warga yang positif DBD sehingga perlu adanya kegiatan pengendalian.
Pada tahun 2008-2009, diketahui kelurahan Pringgokusuman sebanyak 6 kasus dan Sosromenduran sebanyak 8 kasus. Berdasarkan 14 kasus tersebut 1 orang dinyatakan meninggal
Kelurahan Pringgokusuman selama tahun  2009 diketahui ABJ sebesar 0,5 % dan CI sebesar 99,5 yang meliputi 23 Rw, 92 Rt. Sedangkan Sosromenduran pada tahun 2009, ABJ sebesar 0,8 % dan CI sebesar 99,2 % yang meliputi 14 Rw, 55 Rt.  Dari dua kelurahan kelurahan pringgokusuman memiliki angka bebas jentik terendah sehingga perlu adanya pengendalian yang terpadu.
Upaya pengendalian telah dilakukan oleh Puskesmas di Kelurahan Pringgokusuman adalah menggunakan temephos 1 %, dan pelaksanaan fogging. Namun kasus DBD belum mengalami penurunan. Setiap bulan  terdapat warga yang positif DBD pada tahun 2006 hingga 2007.
Letak Kelurahan Pringgokusuman di daerah pinggir sungai, dan dekat kompleks perhotelan dan kawasan padat penduduk. Letak kelurahan ini dapat menimbulkan bertambahnya kasus DBD. Pelaksanaan abatisasi oleh kader kesehatan tidak dilakukan secara maksimal.  Namun setelah tahun 2000, dengan program pemantauan jentik berkala dan menggunakan sumilarv (pyriproxyfen 0,5%)   penyakit DBD menjadi menurun.
Pelaksanaan pemberantasan penyakit DBD di Kelurahan Pringgokusuman dapat menurun dengan adanya program pemantauan jentik berkala dan pemakaian  sumilarv (pyriproxyfen 0,5%). Sebelumnya dengan menggunakan abate, penyakit DBD belum dapat mengalami penurunan.
Mengingat uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui Efektivitas Penggunaan temephos 1%  dan pyriproxyfen 0,5% Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti di Kelurahan Pringgokusuman Yogyakarta 2010.

1 komentar:

  1. Anonim mengatakan...:

    Planet Win 365: How To Play Casino Games Online
    The online casino Planet Win 365 gives players a 카지노사이트 unique gaming experience and a クイーンカジノ completely new way of playing planet win 365 the casino table games ‎Introduction · ‎How to Play · ‎Payouts

Posting Komentar